Friday, January 27, 2012

Memilih Produk Asuransi

Foto: www.investopedia.com

“Aduuhhhh….bingung saya……b eberapa teman dari berbagai perusahaan asuransi datang menawarkan produk mereka sama saya…pilih yang mana yaaa??” kadang ungkapan ini kita dengar dari orang-orang. Memang, memilih asuransi kadang seperti memilih pasangan hidup. Salah pilih, bisa menyesal di kemudian hari. Kadang, kita harus kehilangan jutaan rupiah setelah sebelumnya sadar bahwa produk yang kita miliki tidak sesuai dengan kebutuhan dan karakter kita. Lalu bagaimana memilih produk asuransi yang tepat untuk kita, di antara sekian banyak pilihan? Ternyata, tidak perlu pusing-pusing….secara garis besar, hanya ada 2 jenis asuransi, yaitu: Asuransi tradisional dan Suransi non-tradisional. Apa produk tradisional itu mengandung jamu warisan leluhur? Ya nggak lah! Di bawah ini uraiannya:

A. ASURANSI TRADISIONAL


Sifat dasar dari produk tradisional ini adalah manfaatnya pasti. Maksudnya begini: jika ia asuransi jiwa, maka jika tertanggung meninggal, PASTI akan cair uang sekian rupiah sebagai santunan kematian. Atau jika mengandung unsur tabungan, maka PASTI saat di tahun ke sekian akan cair uang sekian. Nominalnya pun PASTI. Sesuai dengan isi polis, maka semuanya jelas, nominal maupun jatuh tempo pencairan PASTI. 

Asuransi tradisional ini dibagi dalam tiga jenis produk:

1. Term Life, yaitu asuransi jiwa dimana sifatnya adalah murah sekali, dengan pertanggungan yang besar sekali. Contoh gampangnya adalah asuransi kecelakaan yang sering kita beli di airport. Memang harganya murah, tapi jika terjadi kecelakaan, tentu santunannya akan besar sekali. Contoh lain adalah asuransi kendaraan, atau rumah. Karakteristik lain dari produk ini adalah uangnya hangus, jika tidak ada klaim selama masa kontrak. Kita tahu bahwa asuransi kendaraan murah sekali dibandingkan coverage-nya. Namun jika dalam waktu satu tahun tidak terjadi klaim, maka uang asuransi akan menguap. Masa pembayaran premi adalah juga masa kontrak asuransi. Biasanya antara 5 sampai 20 tahun. Jika anda memilih 5 tahun, maka dapat diperpanjang dengan kenaikan premi, tanpa harus melalui proses seleksi resiko lagi.

2. Whole Life. Adalah asuransi jiwa yang berlaku seumur hidup, dimana pembayaran premi berlangsung hanya sekian tahun. Tentu preminya lebih mahal dibandingkan term life, tetapi sesuai dengan namanya, kita tidak perlu bayar sepanjang kita ingin punya asuransi. Lagipun, produk ini juga mengandung unsur tabungan. Jika di kemudian hari kita tidak ingin lagi punya asuransi, maka kita bisa surrender polis dan mendapatkan sejumlah uang sebagai nilai tunainya.

3. Endowment, yaitu asuransi jiwa plus tabungan. Contoh paling mudahnya adalah asuransi pendidikan, dimana disana ada asuransi jiwa plus nilai tabungan yang cair di tahun-tahun tertentu. Nilai tunai yang keluar pun pasti, sesuai yang tercantum di polis. Produk ini ocok untuk orang-orang yang senang ‘bermain aman’, walau resikonya adalah nilai tunainya pasti kalah dengan tingkat inflasi.

B. ASURANSI NON TRADISIONAL
Disebut juga unit link, dimana asuransi jiwa digabung dengan investasi (reksadana). Tentu, nilai tunainya tidak pasti, bergantung pada kondisi investasi dan jenis investasi yang dipilih. Produk ini cocok untuk orang-orang yang ingin kepraktisan, all in one, juga buat orang-orang yang senang berspekulasi tapi tidak bisa menabung teratur.


Nah, jadi berpulang pada anda, mau produk seperti apa? 

Selamat berasuransi!


Sumber: www.keuangankeluarga.com

No comments:

Post a Comment