Friday, January 27, 2012

10 Tips Keuangan Keluarga Sejahtera

Urusan keuangan keluarga adalah urusan seluruh anggota keluarga.Bila salah satu anggota keluarga tidak mengikuti kesepakatan, maka kacaulah semua langkah yang telah dilakukan untuk menjaga agar keuangan keluarga tetap stabil. Ada 10 tips keuangan keluarga demi menggapai keluarga sejahtera.

1. Suami Istri kompak
Suami istri harus saling terbuka tentang keuangan keluarga. Ada pembagian yang jelas mana uang yang digunakan untuk kepentingan kebutuhan sehari-hari dan mana uang yang digunakan untuk membayar kredit atau tabungan.Bila suami istri mempunyai pemasukan masing-masing, ada kesepakatan yang jelas, siapa yang bertanggung jawab membayar tagihan listrik, air, sampah, keamanan, uang sekolah anak-anak, dan lain-lain. Siapa yang membayar hutang dan menabung.Keterbukaan ini akan membuat keduanya menjadi nyaman dalam mengelolah keuangan keluarga. Bila ada yang disembunyikan maka biasanya hal tersebut akan menjadi awal dari masalah besar. Istri bisa curiga, suami pun bisa curiga. Istri menjadi sewot, suami pun menjadi sewot. Perlu diingat bahwa, bila sudah menyangkut uang, pribadi orang bisa berubah. Jadi urusan keuangan ini sangat sensitif. Berhati-hatilah. Urusan keuangan keluarga dapat menghancurkan keluarga bila tidak dikelolah dengan bijaksana.

2. Anak-Anak Dilibatkan
Ajaklah anak-anak mengenal nilai uang sejak dini. Bukan ingin membuat anak menjadi mata duitan, tapi membuat anak agar tidak dikendalikan uang. Misalnya, apa yang bisa didapatkan dari uang Rp 1.000 atau apa yang bisa dilakukan dengan uang Rp 100.000. Biarkan anak memahami berbagai bentuk uang. Kalau perlu dan mampu, tunjukkan dan ajarkan berbagai mata uang dan nilai tukarnya ke rupiah. Semakin dini anak memahami tentang uang,semakin sadar anak akan kemampuan uang untuk memenuhi kebutuhannya.

3. Papan Keuangan
Buatlah papan keuangan yang berisi pengeluaran mingguan dan bulanan. Bandingkanlah berapa pengeluaran keluarga setiap bulannya.Ajaklah semua anggota keluarga mendiskusikan jumlah uang yang masuk dan keluar agar semua menjadi sadar apa yang telah dilakukan dengan uang dan apa yang akan dilakukan dengan keuangan keluarga pada bulan berikutnya.

4. Financial Knowledge (pengetahuan tentang keuangan)
Keuangan keluarga akan semakin baik bila semua anggota keluarga mengetahui tentang ilmu keuangan. Ambillah kursus singkat atau panggillah ahli keuangan keluarga ke rumah untuk meningkatkan pengetahuan tentang keuangan. Bila belum mampu membayar seorang ahli atau mendatangi tempat kursus, browsing-lah di internet khusus tentang keuangan.

5. Belanja dengan Bijak
Dengan adanya papan keuangan keluarga, semua anggota keluarga diharapkan untuk bijak dalam berbelanja dan merencanakan setiap detil barang yang akan dibeli. Semua barang tersebut haruslah berdasarkan prioritas kebutuhan.

6. Main Monopoli
Bermain monopoli dapat menjadi pintu pertama bagi anak belajar tentang keuangan. Aturan permainannya dapat diubah dengan menggunakan konsep ekonomi kerakyatan atau ekonomi gotong-royong agar tidak menjadi terlalu serakah.

7. Investasi
Belajarlah berinvestasi walaupun kecil-kecilan. Misalnya, dengan membeli emas atau reksadana.

8. Mengamati Pasar
Pergerakan pasar modal atau pasar tradisional dan pasar modern sangatlah mengasyikkan. Awalnya mungkin sulit dipahami, tapi lamakelamaan, mengamati apa yang terjadi di pasar-pasar tersebut dapat memberikan pemahaman kepada kita bahwa perputaran uang itu cukup banyak. Siapa tahu dari mengamati lalu mau terjun langsung menajdi pengusaha.

9. Diskusi tentang Uang dan Keuangan
Sering-seringlah berdiskusi mengenai keuangan dengan semua anggota keluarga. Diskusi ini selain mendekatkan ikatan batin keluarga juga akan membuat semua anggota keluarga tetap sadar dan melek kondisi keuangan keluarga dan keuangan dunia.

10. Menabung
Menabung berapa pun jumlahnya harus tetap dilakukan. Walaupun nantinya diambil lagi, tapi tetap Anda sudah menabung terlebih dulu.

sumber: www.anneahira.com

1 comment:

  1. saya sependapat denga artikel 10 tips tentang keuangan keluarga disini, terutama juga melibatkan anak-anak dalam pengelolaan keuangan keluarga, trims artikelnya bermanfaat bgt

    ReplyDelete