Thursday, July 29, 2010

Biaya Investasi


Saat ini tidak bisa dipungkiri, unit link menjadi salah satu alternatif investasi yang paling disukai oleh para investor, terlepas dari profil investor tersebut dan terlepas pula dari penurunan nilai aktiva bersih unit link akhir-akhir ini. Karena biar bagaimanapun, jangka waktu investasi yang lebih panjang akan jauh lebih menguntungkan daripada hanya mengambil keuntungan jangka pendek,apalagi ingin untung dalam hitungan 3-4 bulan.

Faktor biaya menjadi pertimbangan para investor selain faktor return/hasil didalam berinvestasi pada unit link. Tapi apa betul faktor biaya perlu menjadi acuan sebelum mengambil unit link?

Salah besar jika anda menganggap biaya merupakan hambatan dalam hasil investasi,karena semua instrumen investasi yang ada,pasti memiliki faktor biaya. Sebut saja jika anda berinvestasi di sektor properti,ada biaya perijinan, pajak, fee broker, dll. Atau jika anda berinvestasi pada deposito, ada biaya bank,biaya administrasi,biaya pajak, denda, dll.

Dalam bukunya 'Guide to Investing', Robert T Kyosaki mengatakan bahwa seseorang yang menganggap biaya investasi sebagai beban adalah suatu kesalahan yang justru dapat menghambat investasinya. Orang tersebut hanya melihat besarnya nilai investasi bersih (dengan minimal biaya), mereka tidak melihat berapa besar investasi tersebut tumbuh.

Contoh, bapak Budi berinvestasi pada produk ABC sebesar Rp.100 juta,dengan biaya 3% dan menghasilkan pertumbuhan 15%, sedangkan bapak Anto berinvestasi pada produk XYZ dengan biaya 5% tetapi menghasilkan pertumbuhan 25%. Maka jika anda sependapat dengan bapak Budi,berarti anda berpikir seperti 'ayah miskin' bukan 'ayah kaya' karena secara riil, bapak Anto akan mendapat hasil 20% atau 8% lebih tinggi dibanding bapak Budi.

Hal ini diperkuat oleh pendapat William J O'Neil, pendiri Investor's Business Daily dalam bukunya 'How to Make Money in Stocks' mengatakan ada 19 kesalahan investor dalam melakukan investasi yang harus dihindari. Dan kesalahan ke-13 adalah: Terlalu takut pada biaya dan pajak. Ketakutan yang berlebihan pada biaya dan pajak akan mengarah pada munculnya kekeliruan dalam keputusan berinvestasi karena berpegang pada harapan dapat meminimalkan biaya dan pajak. Banyak pula investor yang mengkambing hitamkan biaya dan pajak ini sebagai penyebab ketidak mampuan mereka mengambil langkah jual atau beli, padahal masalah sebenarnya adalah diri mereka sendiri. Dan harap pula diingat, biaya dan pajak, dapat pula berubah sewaktu-waktu,apakah karena kebijakan perusahaan atau pemerintah.

Maka, apa yang perlu kita lakukan untuk memperbaiki keadaan diatas?

1. Rubah paradigma kita. Saat ini para investor masih membandingkan antara instrumen investasi dengan menabung atau instrumen perbankan. Yang perlu anda perhatikan adalah: Jika anda menabung maka biaya-biaya yang muncul akan memotong hasil pertumbuhan investasi atau bunga anda,bukan nilai pokok tabungan anda. Sedangkan, jika anda berinvestasi pada instrumen investasi,maka biaya akan memotong nilai pokok investasi anda, tetapi ingat, return/pertumbuhan yang dihasilkan bisa melebihi bunga pada bank. Itu sebabnya, hal ini sering dilupakan para investor,sehingga mereka merasa takut jika nilai investasinya dipotong didepan/ diakhir.

2. No free lunch Ini adalah pepatah bijak dalam industri keuangan dan bisnis, yang berarti tidak sesuatu yang gratis dalam industri keuangan dan bisnis, apalagi investasi, untuk itu sangatlah tidak bijak jika anda ingin untung tanpa ada biaya-biaya didalamnya.

3. High Risk + High Control = High Return Instilah high risk high return sering kita dengan, tetapi ada istilah baru yaitu high control, apa artinya? Salah satu kontrol yang baik adalah dengan kita memperhatikan unsur biaya dalam investasi. Biaya tidak mungkin dihindari tetapi masih dapat disikapi, maksudnya jika anda ingin berinvestasi untuk mendapatkan hasil sebesar 15% maka anda sebaiknya mencari instrumen investasi yang memberikan return/hasil minimal 20% karena investasi anda akan tetap menghasilkan return yang diharapkan walaupun sudah dipotong biaya sekalipun (mis, biaya investasi 5%).

Nah,dari ketiga poin diatas, janganlah ragu dalam melakukan investasi, selama anda merasa telah melakukan analisa investasi dengan baik dan yakin,maka biaya investasi bukan merupakan beban bagi anda tetapi merupakan tantangan untuk menghasilkan return yang diharapkan.

Biaya investasi?
so what gitu loch...

Selamat berinvestasi
The Financial Tips
Dikutip dari Tulisan Johannes PM di Milis SSR-Klub

No comments:

Post a Comment